SUMEDANG, AMC.id — Sungguh nemalukan salah satu kepala Sekolah SMP, menjadi calon untuk bisa memasukan jadi PNS ??
Terungkapnya dugaan Penipuan yang dilakukan salah seorang Oknum Kepala Sekolah SMP di Kecamatan Jatinunggal inisial ABS, terungkap atas adanya pengakuan korban inisial K warga Warung Limus Kecamatan Situraja.
Awal mula kejadian dugaan Penipuan terjadi, kepada Awak Media K bercerita ” sekitar Tahun 2014 saya ditawari untuk menjadi PNS oleh Pa ABS yang pada saat itu menjabat sebagai Kepala Sekolah SMP 1 Cisitu, tapi harus siap menyediakan uang sebesar 30jtan, Saya pun menyanggupi dan setelah Uangnya ada Saya serahkan ke Pa ABS” ujarnya.

Setelah Uang diserahkan, saya pun diajak ikut ke Sumedang untuk menemui seseorang yang menurut pa ABS orang tersebutlah yang akan mengurus proses jadi PNS, sampai sekarang sudah 10 Tahun janji tersebut tidak terbukti, akhirnya saya sadar, ternyata omongan dan janji pa ABS bohong belaka sehingga saya merasa tertipu” jelas K
Saat dikonfirmasi Wartawan, ditemui di Sekolah Senin, (30/12) mengakui atas adanya permasalahan tersebut, namun hal yang mencengangkan terungkap berdasar pengakuannya ternyata permasalahan ini melibatkan pihak lain SDR. W “Dari 30jt uang yang diterima dari K, jujur saya hanya pakai 10jt, sisanya yang 20jt saya serahkan ke sdr.W melalui orang suruhannya. Kita temui Saja SDR. W supaya permasalahan ini jadi terang benderang,” ucap ABS.

Saat ditemui dikediamannya sdr. W , beliau membantah semua keterangan yang disampaikan ABS, “Saya tau dan dengar masalah ini, tapi jujur jangankan menerima atau melihat atau meraba Uang yang 20jt seperti disebutkan, Saya tidak pernah. kalau Saya yang menerima pasti sudah dikembalikan gak bakalan nunggu sampai 10 Tahun” jelas sdr..W.
Terlepas benar atau tidak nanti pihak APH tang akan menindak lanjutinya, kami. sebagai media hanya sebatas memberitakan sesuai dengan informasi di lapangan, kami bukan penyidik.kita tunggu endingnya bagaimana ??, bahkan salah satu tokoh sangat menyayangkan dengan kejadian tersebut, sama dengan mencoreng aib yang sulit dihilangkan, ujar salah satu tokoh pendidikan yang tidak mau disebut namanya kepada awak media (Minggu 5 Januari 2025)
(Edy ms)
Red