Lebak, AMC.id — Seolah tanpa perencanaan, begitulah kiranya gambaran proyek pembangunan Jembatan Ciminyak (Leuwidamar – Gajruk) yang dilakukan Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lebak, di wilayah Kecamatan Muncang. Pasalnya, pembangunan jembatan yang dikerjakan CV. Jaya Perkasa Kontraktor dengan anggaran Rp 1 miliar lebih ini, dikerjakan dengan menghancurkan jembatan lama, akibatnya sepekan sudah aktivitas warga Muncang menjadi lumpuh karena tidak tersedia akses jembatan alternatif.
“Pekerjaan jembatan dimulai dari Jum’at, 10 oktober 2024 dengan membongkar jembatan yang sudah ada, padahal masyarakat sangat membutuhkan keberadaan jembatan untuk menunjang aktifitas sehari-hari, setelah jembatan lama dibongkar dan alat berat ditempatkan di lokasi, aktifitas masyarakat jadi lumpuh total karena kendaraan tidak bisa menyeberangi sungai. Seharusnya bila memang ingin membangun jembatan baru, dibuatkan alternatif jembatan agar bisa diakses masyarakat, jangan seolah pembangunan ini dipaksakan tanpa perencanaan,” tutur salah seorang tokoh warga Muncang, Jum’at (18/10/24).
Sebelumnya, pada Selasa (15/10) Ketua Ormas Gaib DPC Lebak Umar Vijai, juga mendatangi Kantor Dinas PUPR Lebak untuk menanyakan solusi akibat pembangunan jembatan yang justru menyengsarakan warga ini, keesokan harinya (16/10), Dinas PUPR bersama unsur terkait serta pihak Kejari Lebak merespon dengan melakukan sidak ke lokasi.
“Ormas Gaib hadir di tengah masyarakat untuk memperjuangkan aspirasi dan membela warga yang merasa terzolimi, kami akan turun bersama masyarakat bilamana tidak ada kejelasan dari Pemkab Lebak, karena masyarakat butuh solusi, bukan janji. Seharusnya kalau memang tidak ada anggaran untuk membangun jembatan darurat kenapa dipaksakan tahun ini, kan bisa di undur di anggaran tahun berikutnya, karena Kadis PUPR menyatakan anggarannya hanya ada untuk pembangunan jembatan utama bukan jembatan darurat, ini kan seperti dipaksakan,” ungkap Umar Vijai.
Ditambahkan Umar, jembatan alternatif yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat kenyataannya tidak efektif, selain karena hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, juga banyak menimbulkan korban kecelakaan.
“Bila masalah ini tidak segera ditanggapi Pemda Lebak, khususnya Dinas PUPR, maka Ormas Gaib akan menurunkan seribu massa, karena kita tahu tanpa aksi tidak akan ada reaksi. Kami akan menunggu hingga waktu yang sudah dijanjikan, kami akan buktikan,” pungkas Umar.
EKA/RISMA
Red