SUMEDANG, AMC.id — Halaman Gedung PPS Sumedang, Minggu (17/8/2025), menjadi panggung sejarah kecil yang memantulkan gema peristiwa besar delapan dekade silam.
Langit pagi yang biru berbaur dengan kibaran merah putih, seolah kembali mengingatkan bahwa kemerdekaan adalah janji yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Di momen sakral peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Ketua DPRD Sumedang, Sidik Jafar, S.E., mendapat kehormatan yang tak semua orang bisa merasakannya: membacakan teks proklamasi.
Mantan punggawa Persib era 80β90-an itu kini bukan lagi berdiri di lapangan hijau dengan sorak penonton, melainkan di altar bangsa dengan segenap rakyat sebagai saksi.
Suaranya mengalun penuh semangat namun tetap khidmat, merambat dari pengeras suara hingga menggema ke dada para peserta upacara yang berdiri tegap. Proklamasi seolah bukan sekadar teks, melainkan napas perjuangan yang dihidupkan kembali.
Sementara itu, Bupati Sumedang H. Doni Ahmad Munir bertindak sebagai inspektur upacara. Dengan langkah tenang dan sikap tegak, ia memimpin jalannya upacara, menegaskan bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga tentang menjaga bara cita-cita bangsa di tengah tantangan zaman.
Deretan jajaran forkopimda dan seluruh ASN Kabupaten Sumedang turut hadir, menjadi saksi betapa upacara ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah ruang kontemplasi kolektif.
Di tengah panas matahari yang menyapu halaman, khidmat itu tetap terjaga; seolah setiap peserta mengerti bahwa hari ini, 80 tahun lalu, adalah awal dari sebuah perjanjian suci antara bangsa dan kemerdekaan.
Upacara berlangsung lancar, namun maknanya tak sederhana. Ia menjadi pengingat halus bahwa kemerdekaan adalah obor yang harus terus dijaga nyalanya bukan sekadar di tangan para pejuang masa lalu, melainkan juga di hati anak bangsa hari ini.
(Edy ms)
Res