Cilegon, AMC.id -– Jum’at (20/06/25) Pondok Pesantren Al-Bustaniyah Curug, Kota Cilegon, menorehkan prestasi bersejarah dengan mengikutsertakan lima santriwan dan santriwati dalam ajang Computer Based Test Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (CBT-MQKN) Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung pada 17–19 Juni 2025, bertempat di Ponpes Al-Bustaniyah, Jl. KH. Syam’un Abduh, Lingkungan Curug Kepuh, Kelurahan Bagendung, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Adapun para peserta mewakili Provinsi Banten dalam beragam marhalah dan majelis sebagai berikut:
- Zaskia Fitri Azahra – Marhalah Wustha, Majelis Fiqih-Ushul Fiqh
- Maulina Yusfi Amelia – Marhalah Wustha, Majelis Akhlak
- Muhadi – Marhalah Ulya, Majelis Akhlak
- Andini – Marhalah Ulya, Majelis Hadis-Ilmu Hadis
- Muhammad Reza Zamzami – Marhalah Ulya, Majelis Nahw

Kepala Kantor Kemenag Kota Cilegon, H. Amin Hidayat, mengapresiasi semangat para peserta. “Terima kasih atas partisipasi Ponpes Al-Bustaniyah dalam MQKN tahun ini. InsyaAllah tahun depan kita akan dorong lebih banyak lembaga ponpes untuk ikut serta. Tetap semangat, jaga kesehatan, dan jangan pernah lelah untuk terus belajar,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan kegiatan.
Sementara itu, Kasi Pakis Kemenag Kota Cilegon, H. Iwan Kurniawan, menginstruksikan para proktor agar terus mendampingi dan menjaga koordinasi dengan panitia dari Kanwil Kemenag Provinsi Banten. “InsyaAllah, jika ada perwakilan dari Kota Cilegon yang tembus 10 besar, akan kita usahakan bantuan transportasi. Semangka! (Semangat, Kakak),” katanya penuh semangat.

Ketua Yayasan Al-Bustaniyah, KH. Ade Fahrudin Syam’un, menyampaikan rasa syukur mendalam atas keterlibatan santri dalam MQKN. “Kami mohon maaf atas segala kekurangan. InsyaAllah tahun depan persiapan akan lebih matang. Bagi kami, yang terpenting adalah pembelajaran dan proses luar biasa ini, dengan dukungan luar biasa dari Kankemenag Kota Cilegon dan Kanwil Kemenag Provinsi Banten.”
Dalam penutupan kegiatan, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Bustaniyah, Ustadz Yamani A.R., memberi pesan penuh motivasi kepada peserta. “Jangan patah semangat. Ini hadiah dari Allah, buah perjuangan para pendiri. MQKN 2025 ini harus jadi cambuk untuk meningkatkan prestasi seluruh keluarga besar Al-Bustaniyah.”
Salah satu peserta, Muhadi, menyampaikan rasa haru usai mengikuti musabaqah. “Mohon maaf saya masih grogi dan banyak kekurangan, tapi insyaAllah tahun depan kita lebih siap. Terima kasih kepada pimpinan pondok, yayasan, dan para pendamping. Hayuk, teman-teman, tahun depan lebih banyak yang ikut!”

Kegiatan ditutup dengan foto bersama serta diskusi ringan di ruang Yayasan Al-Bustaniyah antara pimpinan pondok, ketua yayasan, pendamping, dan seluruh peserta.
Selamat kepada seluruh santri yang telah menyelesaikan tugas mulia ini. Semoga terus berkontribusi dalam menebar cahaya ilmu dan keimanan.
RGA
Red