Tangerang, AMC.id — Proyek pelaksanaan pengerjaan pembangunan ruang kelas TKN Mandiri yang berlokasi di Desa Pasanggrahan Kecamatan Solear Kabupaten Tangerang beberapa bulan terakhir ini sudah difungsikan untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar.
Ketidak puasan publik dari hasil pembangunan ruang kelas tersebut terlihat sesaat awak media mendatangi lokasi sekolah TKN Mandiri. Dimana pada bagian lantai teras ruang kelas tampak mengalami amblas yang signifikan.
Selain amblasnya lantai bagian teras ruang kelas yang memicu keretakan dibeberapa bagian lantai diduga disebabkan buruknya pembangunan pondasi bangunan yang tidak kokoh sehingga dapat menjadi ancaman akan robohnya bagi sebuah bangunan.
Guna memastikan informasi faktual dan aktual, awak media mencoba menemui Kepala Sekolah TKN Mandiri yang bernama ibu “Wita” untuk dimintai keterangannya atas amblasnya lantai bagian teras depan bangunan ruang kelas tersebut pada selasa 19,Oktober 2024 kemarin.
Wita membenarkan dan meyakini bahwa, ketidak sesuaian atas metode pelaksanaan ketika pengerjaan galian tanah untuk pondasi bangunan yang sebelumnya tidak dilakukan pemadatan material, sehingga lantai bagian teras depan menjadi amblas.
“Iya memang benar, bangunan lantai teras bagian depan pintu amblas, mungkin tanah nya sewaktu di kerjakan awalnya tidak di padati dan kurang maksimal, sehingga terjadi seperti ini, “ucap wita kepada awak media.
Padahal belum lama ini pernah diperbaiki namun masih juga amblas, “sambungnya.
Saat itu pula Wita meminta kepada pihak-pihak terkait untuk dapat segera mengatasi atas kerusakan lantai bagian depan teras bangunan agar tidak menimbulkan kecelakaan disaat siswa-siswi bermain di area bangunan yang rusak tersebut.
“Kami mohon pak tolong perbaiki karena anak anak siswa-siswi kami sering bermain dan berlarian yang dikhawatirkan takut kesandung dan kakinya luka.
“Mana bekas adukan semen tajam tajam bagaiman kalau kena kaki anak anak kami dan terluka serius, khawatir juga pihak orang tuanya menyalahkan ke pihak sekolah, harapan kami tolong secepatnya di perbaiki , kami selaku pihak guru disini khawatir sekali, “pintanya si Kepsek.
Dilain tempat awak media mencoba menemui salah satu warga yang bernama “Deden”. Ia membenarkan atas adanya bangunan lantai ruang kelas TKN Mandiri yang amblas belum lama ini selesai di kerjakan.
“Benar pak yang saya tau bangunan gedung belajar TKN mandiri solear belum lama ini di pakai belajar oleh pihak sekolah, namun hasil dari pekerjaan ini tidak sempurna, “kata deden.
Sebagai masyarakat dan juga sebagai salah satu wali murid TKN Mandiri. Deden berharap agar pemerintah Kabupaten Tangerang melalui Dinas Pendidikan (Disdik) untuk mengecek keberadaan lantai bangunan yang rusak baru-baru ini telah selesai di kerjakan.
“Yang kami harapkan, kami juga selaku warga dan termasuk orang tua siswa TKN mandiri, kepada pemerintah dinas pendidikan mohon dicek dan turun ke lokasi agar melihat yang sebenarnya hasil dari pembangunan gedung ini, dan tolong ditegur pihak pemborongnya jangan diam saja, “harapnya deden.
Lanjut deden, mungkin dari teknik pada kontruksi bangunan yang buruk hingga menyebabkan amblasnya pada bagian lantai. Jadi memang ini perlu penyelidikan lebih lanjut, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan bangunan jadi seperti ini, “tandasnya.
Perlu diketahui, proyek pembangunan ruang kelas Taman Kanak-Kanak Negeri (TKN) Mandiri yang dikerjakan oleh CV. ADREENA KHEY Bersumber Dana APBD TA 2024. Nomor Kontrak: 077/Kontrak.Disdik/APBD/Vl/2024. Nilai Kontrak : Rp. 287.272.300 Waktu Pelaksanaan 45 Hari Kalender, kala itu.
Sempat terjadi penayangan pemberitaan sebelumnya di sejumlah platform media masa. Diduga bermasalah proyek pembangunan TKN Mandiri yang masa proses pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi ,
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) PPUK (Pergerakan Perubahan Untuk Keadilan ),
Agus H, selaku penggiat kontrol sosial kabupaten tangerang dinas pendidikan dipinta bongkar.
Ironisnya stabilitas struktural yang diperlukan untuk mempertahankan kekuatan dan integritas bangunan memiliki daya dukung yang berpotensi buruk”Ucapnya agus.
Selain itu, ada dugaan penyimpangan pada pembangunan tersebut. Pasalnya dari proses pengerjaan galian pondasi batu kali di tumpuk tumpuk tidak dikasih amparan pasir dan adukan semen sehingga dikerjakan asal-jadi yang dinilai mutu dari usia pembangunan tidak tahan lama dan berpotensi mudah ambruk sehingga terindikasi merugikan uang negara.
Lemahnya pengawasan dari dinas, semakin membuka peluang untuk melakukan kecurang dalam proses pembangunan yang berasumsi pembiaran, “tuturnya agus.
Hingga berita ini kembali diterbtikan dan pemberitaan lebih lanjut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Tangerang belum dapat ditemui untuk dikonfirmasi.
Sudarsono (temmy tim)
Red