Lebak, AMC.id — Keberadaan Mobil Siaga Desa, (MSD) Semestinya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat tentang kebermanfaatnya. Mobil yang diinisiasi oleh pemerintah desa dan disediakan dengan menggunakan dana desa dari pemerintah pusat di sediakan untuk membantu warganya yang mengalami kondisi darurat.
Namun, berbeda dengan yang di alami masyarakat Desa Sarageni, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten. Keberadaan Mobil Siaga Desa belum bisa di rasakan ke bermanfaatannya oleh masyarakat.
Salah satu Aktivis peduli di Lebak M. Gopur atau yang sering dikenal dengan sebutan Ider Alam menyampaikan, keberadaan Mobil Siaga Desa di Desa Sarageni dinilai tidak difungsikan sebagai mana mestinya.
Pasalnya, disampaikan M. Gopur, sejumlah warga di Cikapek mengeluhkan tentang banyak masyarakat yang mengalami kondisi darurat namun kesulitan untuk mendapatkan pasilitas MSD tersebut.
” Ada keluh kesah dari warga masyarakat kp. Cikapek rt 08/03 terkait pelayanan mobil siaga desa, saat di perlukan unit siaga tersebut sulit untuk di mintai bantuan nya.” Terang M. Gopur.

Menurut M. Gopur, Mobil Siaga Desa (MSD) semestinya bisa membantu warga yang membutuhkan untuk akses ke rumah sakit atau puskesmas dalam kondisi mendesak, terutama bagi warga dengan ekonomi menengah ke bawah mengatasi situasi darurat dengan cepat dan efektif.
” Saya pribadi mengalaminya saat orang tua saya dalam kondisi darurat saya menghubungi pemegang unit, Namun faktanya tidak ada respon” Kata Gopur
Gopur menegaskan jika keberadaan MSD tersebut tidak bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, maka lebih baik lakukan penghapusan aset oleh pemerintah Desa.
” Saya minta kedepan mobil tersebut harus sesuai dengan peruntukannya, kalau tidak lebih baik lakukan penghapusan aset, jangan menggunakan anggaran untuk pengadaan mobil untuk kepentingan rakyat namun faktanya untuk kepentingan sekelompok pihak ” Tegasnya.
JUM
Red