SUMEDANG, AMC.id — Mutasi jabatan di tubuh birokrasi kerap diibaratkan sebagai angin musim yang datang tanpa bisa ditolak. Ia bisa sejuk, bisa pula membuat sesak. Namun, bagi seorang aparatur sipil negara (ASN) sejati, setiap hembusan angin adalah kesempatan untuk berlayar lebih jauh.
Begitulah yang dialami Yudi Purwana, S.Pd., M.Pd. Beberapa waktu lalu, ia harus menanggalkan jabatannya sebagai Kabid Pendidikan SMP di Dinas Pendidikan, lalu berlabuh ke dermaga baru sebagai Kabid Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Sumedang. Sebuah langkah yang sekilas tampak kontras: dari dunia ruang kelas dan papan tulis, menuju ranah problematika sosial yang penuh luka manusia.
Namun Yudi tak gentar. “Bagi saya, ditempatkan di manapun sama saja. Saya akan selalu berbuat yang terbaik bagi kemajuan Sumedang,” ujarnya tenang dalam sebuah perbincangan ringan, Jumat (22/8/2025).

Ucapan itu bukan sekadar angin lalu. Sejak awal bertugas, Yudi langsung menapakkan jejak nyata. Hampir setiap hari ia berkoordinasi, bahkan hingga lintas kabupaten, demi memastikan roda rehabilitasi sosial berputar dengan baik. Ia bukan hanya birokrat yang duduk di balik meja, melainkan seorang penggerak yang turun ke lapangan, menautkan benang-benang masalah untuk dijalin menjadi solusi.
Salah satu fokus besarnya kini adalah Sekolah Rakyat program pemerintah pusat yang lahir dari nurani, untuk merangkul anak-anak dari keluarga miskin ekstrem maupun mereka yang putus sekolah. Dari tangan Yudi, program ini bukan sekadar dokumen di atas kertas, melainkan ikhtiar hidup agar cahaya pendidikan tak padam bagi mereka yang hampir kehilangan harapan.

Selain itu, Yudi juga menanggung amanah berat: membina, mengoordinasikan, dan mengawasi program rehabilitasi sosial yang mencakup anak terlantar, lansia, penyandang disabilitas, tuna sosial, korban perdagangan orang, hingga penyalahgunaan narkoba. Sebuah ladang kerja yang penuh duri, namun juga kaya pahala bila dikerjakan dengan ikhlas.
Namun, pengabdian Yudi tak berhenti pada seragam ASN. Di luar kantor, ia dipercaya masyarakat untuk menahkodai Karang Taruna Kabupaten Sumedang. Tak hanya itu, ia juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan lainnya, menjalin sinergi dengan banyak komunitas, menjadi penggerak kegiatan sosial, dan merajut kebersamaan generasi muda. Bila di kantor ia berjibaku dengan kebijakan, maka di ranah organisasi ia turun langsung merasakan denyut nadi masyarakat, menyelami keresahan, sekaligus memantik harapan baru.
Dari pendidikan hingga sosial, dari birokrasi hingga kepemudaan, dari ruang kelas hingga lapangan pengabdian—jejak langkah Yudi Purwana adalah cermin seorang abdi negara yang tidak sekadar bekerja, tetapi mengabdi dengan hati. Ia adalah lentera kecil di Sumedang, yang berusaha menyalakan cahaya di tengah gelapnya persoalan sosial dan menggandeng masyarakat menuju harapan yang lebih terang.
( Edy ms )
Red