Sumedang, AMC.id — Pemerintah Kabupaten Sumedang terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi sehat dan kuat menuju Indonesia Emas 2045. Salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan hadirnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Bertempat di Dusun Boma RT 03 RW 04 Desa Pamulihan Kecamatan Pamulihan, dilakukan peresmian SPPG Yayasan Manunggal Jiwa Sejahtera langsung oleh Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir, Rabu (30/7/2025).
Peresmian ditandai dengan pengguntingan dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke dapur pengolahan makanan bergizi di lokasi SPPG Kecamatan Pamulihan.

Perwakilan Yayasan Manunggal Jiwa Sejahtera, Yeti Mulyati, menyampaikan, pembangunan dapur SPPG merupakan kontribusi nyata dalam menyukseskan program nasional MBG yang bertujuan mengurangi angka malnutrisi dan stunting di Indonesia.
Menurutnya, dapur gizi memiliki dampak strategis, bukan hanya di bidang kesehatan, tapi juga bidang pendidikan, ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pelibatan UMKM dan para relawan.
“Sejak 7 Juli 2025, kami telah memproduksi lebih dari 3.700 porsi makanan untuk kelompok sasaran utama yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, serta anak-anak sekolah di Desa Pamulihan dan Ciptasari,” jelasnya.
Ia juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam pendistribusian makanan yaitu akses jalan yang belum memadai dan minimnya penerangan.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Dony Ahmad Munir memberikan dukungan penuh dan menyebut bahwa SPPG bukan sekadar dapur biasa.
“Ini adalah “Dapur Harapan”, tempat diraciknya cinta dan kepedulian menjadi sajian bergizi untuk masa depan anak-anak kita. Islam mengajarkan kita untuk tidak meninggalkan generasi yang lemahbdan ini adalah bagian dari upaya kita memastikan itu tidak terjadi,” ungkap Bupati.
Ia menegaskan bahwa pemenuhan gizi sejak dini akan berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak, baik secara fisik, mental, maupun kecerdasan.

Oleh karena itu, Pemkab Sumedang telah membentuk Satuan Tugas percepatan dapur gizi dan dashboard pemantauan harian untuk memantau jumlah dapur, sekolah dan anak yang menerima makanan bergizi.
“Saat ini baru 17% siswa yang terlayani. Sumedang harus menjadi yang tercepat, terbaik, dan berbeda. Dengan pendekatan pentahelix kolaborasi pemerintah, dunia usaha, akademisi, komunitas dan media kita percepat pembangunan SPPG di seluruh kecamatan,” tegasnya.
Sebagai penutup Bupati menanggapi permintaan pihak yayasan terkait akses jalan dan lampu penerangan dengan candaan khas, “Pilih salah satu dulu, jalan atau lampu. Tapi insyaallah akan kita upayakan keduanya. Apalagi ini satu-satunya SPPG yang berada tepat di pinggir jalan tol, potensi besar untuk dikembangkan jadi wisata edukatif dengan plang yang terlihat dari tol,” pungkasnya.
( Edy ms )
Red