Sumedang, AMC.id — Hari Senin kemarin, (6/1/2024), para siswa kembali masuk sekolah. Makan bergizi gratis sebagai program Prabowo-Gibran pun mulai diterapkan di beberapa daerah dan sekolah. Program ini akan dilaksanakan hingga menjangkau seluruh anak sekolah di Indonesia.
Mengutip setneg.go.id, tujuan makan bergizi gratis adalah mewujudkan sumber daya manusia unggul dengan memastikan pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Asupan gizi cukup akan menghasilkan generasi sehat dan cerdas, tidak mengalami stunting.
Salah satu penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi sejak anak dalam kandungan hingga lahir. Sebab, para orang tua kurang memberikan asupan makanan bergizi karena tidak mampu membeli bahan/makanan bergizi, tidak mengusahakan sendiri bahan makanan bergizi dan tidak memiliki pengetahuan tentang gizi. Anak-anak dan ibu-ibu hamil hanya makan apa adanya asalkan kenyang.
Adanya makan bergizi gratis senilai 10 ribu rupiah selama 5 tahun ke depan semoga bisa memberi asupan gizi yang cukup selama 5 tahun ke depan. Anak-anak generasi penerus bangsa kiranya tumbuh sehat dan cerdas tanpa stunting.
Meski demikian, program makan bergizi gratis hanya akan berlangsung 5 tahun dan belum tentu berjalan hingga dunia kiamat. Dalam kepemimpinan presiden berikutnya bisa saja program ini hanya dijadikan prasasti tak bermakna bila Prabowo-Gibran tidak lagi menjabat.
Hemat penulis (awak media), pogram makan bergizi gratis baiknya dibarengi dengan pelajaran gizi bagi anak-anak sekolah.

Pelajaran gizi mencakup pengetahuan tentang gizi, pengupayaan bahan makan bergizi dan pengolahan makanan bergizi.
Pelajaran tentang gizi dapat diintegrasikan dengan kurikulum pendidikan yang kerap bergonta-ganti. Boleh jadi, dalam pelajaran di sekolah saat ini telah ada tema tentang gizi ?.
Namun, seiring dengan program ini, pelajaran tentang gizi juga harus lebih masif.
Pelajaran gizi dapat diberikan lewat proses belajar di kelas dan di luar kelas. Dalam buku-buku pelajaran di sekolah biasanya ada teks-teks bacaan pendek tiap tema/bab.
Teks-teks tersebut biasanya menjadi bahan pembahasan guru dan siswa saat proses belajar berlangsung. Bila banyak teks pelajaran tentang gizi, para pelajar secara tidak langsung akan memiliki wawasan luas seputar gizi.
Misalnya pada era 90-an, dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam terdapat pelajaran tentang 4 sehat 5 sempurna. Pelajaran ini menjadi wawasan tersendiri bagi anak-anak sekolah pada masa itu.
Contoh lain, dari dulu hingga sekarang dalam mata pelajaran muatan Lokal di berbagai jenjang pendidikan biasanya ada praktek memasak makanan lokal.
EMS
Red