Sumedang, AMC.id — Pertama : * Program 100 hari kerja Program ini menitik beratkan pada kenyamanan penghuni sekolah (kepala sekolah, tenaga pendidik dan para siswa) pada lingkungannya. Ada empat hal yang diutamakan. Yakni, kebersihan toilet sekolah, pemilahan sampah di lingkungan sekolah, prototipe sekolah asri dan nyaman, dan pengembangan aplikasi pemetaan kondisi sekolah berbasis kode warna (merah: rusak berat, kuning: rusak sedang; hijau: baik).
Kedua, Digitalisasi Infrastruktur Sekolah
Eka Ganjar menanggapi tantangan dari Bupati untuk menciptakan sistem informasi kondisi infrastruktur sekolah secara digital. Ini bertujuan agar semua data terpantau secara real-time dan akurat.
Ketiga, Revitalisasi Satuan Pendidikan
Sebagai bagian dari program nasional tahun 2025, Disdik Sumedang berpartisipasi dalam Program Revitalisasi Satuan Pendidikan, yang mencakup pembaruan sarana-prasarana pendidikan secara menyeluruh mulai dari tingkat PAUD. Eka Ganjar menekankan pentingnya peran aktif daerah untuk memastikan akses merata dan kualitas baik.

Keempat, Peningkatan Partisipasi di Jenjang Kesetaraan*
Pada awal tahun 2025, Disdik fokus pada peningkatan angka partisipasi pendidikan nonformal, seperti PKBM. Langkah awalnya adalah melakukan pendataan anak yang belum bersekolah (sekitar 11.000 anak) dan pemetaan data berbasis “by name by address” untuk perencanaan lebih tepat sasaran .
Kelima, Eksperimen Jam Masuk Pukul 06.30 WIB
Menindaklanjuti instruksi Gubernur Jabar, Disdik akan mengujicoba jam masuk sekolah lebih pagi, yaitu pukul 06.30 WIB. Kajian awal sedang dilakukan, dan jika berhasil uji coba, kebijakan ini akan diberlakukan di tahun ajaran selanjutnya.
Keenam, Kolaborasi Edutainment & Pendidikan Digital
Program ini bekerjasama dengan Technolife di Jatinangor untuk memperkenalkan program edutainment, mendukung merdeka belajar dan penguatan profil Pancasila. Mendukung audiensi dengan Pemuda Muhammadiyah untuk pengembangan pendidikan digital .
Secara keseluruhan, visi kerja Eka Ganjar berfokus pada perbaikan fisik sekolah, digitalisasi sistem pendidikan, inisiatif inklusi untuk anak-anak di luar sekolah, serta inovasi dalam metode pengajaran. Ini merupakan strategi yang seimbang antara pembangunan infrastruktur, teknologi, serta peningkatan akses dan kualitas pendidikan di Sumedang.
( Edy ms )
Red